Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram: Awali dengan Hijrah Hati dan Harapan Baru
Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang mulia dalam kalender Islam. Selain itu, Rasulullah SAW bahkan menyebutnya sebagai Syahrullah al-Muharram atau “bulan Allah Muharram”, yang menunjukkan betapa istimewanya bulan ini di sisi-Nya. Tak hanya itu, Muharram juga memiliki kedudukan istimewa karena menjadi bulan pembuka dalam kalender Hijriyah. Dengan demikian, di bulan inilah umat Islam memulai perjalanannya setiap tahun, dengan semangat baru dan harapan yang lebih baik.
Selanjutnya, Tahun Baru Islam, tepatnya 1 Muharram, bukan sekadar pergantian angka dalam penanggalan. Sebaliknya, ia menjadi momen penting yang mendorong umat Islam untuk melakukan refleksi dan muhasabah. Pada momen ini, mereka mengevaluasi perjalanan spiritual yang telah dilalui, kemudian menyusun niat untuk memperbaiki amal serta meningkatkan ketakwaan di tahun yang baru.
Keutamaan Bulan Muharram dalam Islam
1. Termasuk Empat Bulan Suci (Al-Ashhur Al-Hurum)
Pertama, Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan… di antaranya empat bulan haram.” (QS. At-Taubah: 36)
Adapun keempat bulan tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, pada bulan-bulan ini, Allah melipatgandakan pahala dan memperberat konsekuensi dosa. Sebagai konsekuensinya, umat Islam dianjurkan untuk menjauhi pertikaian serta memperbanyak amal ibadah.
2. Dinamakan “Bulan Allah” (Syahrullah al-Muharram)
Selanjutnya, keistimewaan Muharram semakin nyata melalui sabda Nabi SAW:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR. Muslim no. 1163)
Dengan demikian, penyebutan Muharram sebagai “bulan Allah” menunjukkan keistimewaannya, karena menjadi satu-satunya bulan yang secara langsung dinisbatkan kepada Allah dalam hadits.
3. Disunnahkan Puasa, Terutama pada Hari Asyura (10 Muharram)
Berikutnya, bulan Muharram juga memiliki keutamaan dalam ibadah puasa. Dari Abu Qatadah RA, Nabi SAW bersabda:
“Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah, semoga dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Oleh sebab itu, disunnahkan berpuasa pada tanggal 10 Muharram, dan akan lebih utama jika ditambahkan puasa pada tanggal 9 (Tasu’a), sebagai pembeda dari tradisi puasa kaum Yahudi (HR. Muslim dan Ahmad).
4. Momentum Hijrah dan Introspeksi Diri
Meskipun peristiwa hijrah Rasulullah SAW ke Madinah terjadi pada bulan Rabi’ul Awwal, 1 Muharram tetap ditetapkan sebagai awal tahun Hijriyah berdasarkan ijtihad Khalifah Umar bin Khattab RA. Karena itu, Muharram menjadi simbol awal perubahan peradaban Islam menuju arah yang lebih baik, beradab, dan bermartabat.
5. Waktu yang Tepat untuk Muhasabah dan Amal Sosial
Terakhir, Muharram juga merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas sosial dan spiritual. Misalnya, menyantuni anak yatim, berbagi sedekah, atau memperbanyak doa dan tausiyah. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT:
“Wahai orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.” (QS. Al-Hasyr: 18)
Doa Akhir Tahun
Doa ini dibaca tiga kali setelah salat Asar pada tanggal 29 Dzulhijjah. Tujuannya adalah memohon ampun atas amal yang kurang diridhai dan berharap semua amal baik diterima oleh Allah SWT.
Doa:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ وَلَمْ تَرْضَهُ ، وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ ، وَحَلُمْتَ عَنِّيْ مَعَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ ، وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَيْكَ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِيْ .اَللَّهُمَّ وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ وَالْغُفْرَانَ فَتَقَبَّلْهُ مِنِّيْ ، وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Doa Awal Tahun
Dibaca pada malam atau hari pertama bulan Muharram sebagai permohonan keberkahan, perlindungan dari godaan setan, dan kekuatan untuk memperbaiki diri di tahun baru.
Anjuran Sebelum Membaca Doa:
- Membaca Ayat Kursi sebanyak 360 kali dengan basmalah di awal setiap bacaan.
- Membaca doa pendek sebanyak 300 kali:
Doa Pendek:
اللّهُمَّ يَا مُحَوِّلَ الأَحْوَالِ حَوِّلْ حَالِيْ إِلَى أَحْسَنِ الأَحْوَالِ بِحَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا مُتَعَال، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم
Doa Lengkap (dibaca 3 kali):
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَمْلَأُ خَزَائِنَ اللهِ نُوْرًا ، وَتَكُوْنُ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ فَرَجًا وَفَرْحًا وَسُرُوْرًا ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ الْعَمِيْمِ الْمُعَوَّلِ ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ ، أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ ، وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ ، وَالْاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم
Muharram sebagai Momentum Hijrah Diri
Allah memuliakan bulan Muharram sebagai salah satu dari bulan-bulan suci dalam Islam. Tahun Baru Hijriyah mengingatkan kita pada hijrah Rasulullah SAW—dari Makkah menuju Madinah, dari penindasan menuju peradaban.
Di momen penuh hikmah ini, marilah kita perkuat niat untuk terus belajar, berjuang, dan bertakwa. Jadikan Muharram sebagai titik tolak perubahan menuju pribadi yang lebih baik, dan tahun baru sebagai ruang untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan memperkuat komitmen spiritual kita.
Selamat Tahun Baru Islam 1447 H.
Semoga Allah senantiasa membimbing langkah hijrah kita dengan cahaya petunjuk-Nya.
Penulis: Dept. Dakwah PC IPNU IPPNU Jember
Pingback: Tumbuhkan Semangat Organisasi, IPNU-IPPNU Miftahul Ulum Suren Laksanakan MAKESTA - Surat Kabar Pelajar